Powered By Blogger

Sabtu, 23 November 2013

Petugas Gila

petugas gila

suatu sore dikota tua, ketika kawasan yang dulunya merupakan kantor pemerintahan kaum kolonial Belanda sedang direnovasi oleh gubernur kesayangan.. terlihat beberapa pedagang menjajakan dagangannya di pinggir kawasan.. terlihat sepi memang, tapi masih ada muda-mudi yang sekedar mampir untuk meghabiskan sore di hari itu.. aku pun sedang menghabiskan sore di sana, ku pilih tukang pecel di pinggir kawasan tepat didepan museum wayang.. tak berapa lama ada pedagang lain yang berhenti disebelah tukang pecel tersebut dan menjajakan barang dagangannya..

 lelaki tua sedang menjajakan es potong dengan mendorong sebuah gerobak tua..
tiba tiba petugas satpol PP yang terbiasa mengusir pedagang di pinggir jalan berdatangan..
mereka menegur pedagang yang sedang berjualan di pinggiran kota tua.. entah apa yang ada diotak mereka.. haruskah kata-kata kasar yang mereka lontarkan pada setiap pedagang..

kembali ke pedagang es potong, sesaat setelah satpol PP berdatangan ia masih belum terlihat memindahkan gerobaknya.. sampai ia di tegur dengan kata-kata seperti ini..
"bapak ini binatan apa manusia sih, kok ga bisa dibilangin"
"iya pak maaf, " si tukang es potong tersebut segera pergi mendorong gerobaknya..
mba-mba tukang pecel pun sudah bersiap untuk pergi..
"udah mba, santai aja.. nanti saya ambil piringnya"
begitu kata si mba tukang pecelkepada kami yang sedang asik makan lontong, bihun dan gorengan..

kembali mengingat kata-kata si petugas gila itu.. aku yang sudah selesai makan dan membayar segera pergi sambil berkata sinis..
"kalo yang saya lihat sih masih manusia pak"
sambil hati ini merutuk sendiri, apa seperti itu cara mereka.. apa tidak bisa dengan kata yang lebih baik lagi??
lalu klo kawasan kota tua rapi dan tidak ada pedagang seperti si tukang es potong dan pecel.. terus apa pekerjaan mereka (petugas)??